Senin, 21 November 2011

INTRANATAL

INTRANATAL

MANAJEMEN IBU INTRANATAL


Definisi:
Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakansebagai metoda untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, penemuan-penemuan, ketrampilandalam rangkaiantahapan logis untuk pengambilan keputusan yang terfokus pada klien (Varney, 1997).

Tujuan:
Memberi asuhan kebidanan yang adekuat, komprehensif dan terstandar pada ibu intra natal dengan memperhatikan riwayat ibu selama kehamilan, kebutuhan dan respon ibu serta mengantisipasi resiko-resiko yang terjadi selama proses persalinan.

Hasil yang diharapkan :
Terlaksananya asuhan segera / rutin pada saat ibu intra partum (kala I s/d kala IV) termasuk melakukan pengkajian, membuat diagnose kebidanan, mengidentifikasi masalah dan kebutuhan terhadap tindakan segera baik oleh bidanmaupun oleh dokter atau melakukan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain serta menyusun rencana asuhan dengan tepat dan rasional berdasarkan keputusan yang dibuat pada langkah sebelumnya.

Langkah I: Tahap pengumpulan data
Data diperoleh melalui:
1. Anamnesa:
a. Biodata, data demografi
b. Riwayat kesehatan, termasuk factor hereditas dan kecelakaan
c. Riwayat menstruasi
d. Riwayat obsetri dan ginekologi, termasuk nifas dan laktasi
e. Biopsikospiritual
f. Pengetahuan klin
2. Pemerisaan fisik, sesuai kebutuhan dan tanda-tanda vital
3. Pemeriksaan khusus:
a. Inspeksi
b. Palpasi
c. Auskultasi
d. Perkusi
4. Pemeriksaan penunjang:
a. Laboratorium
b. Diagnosa lain: USG, Radiologi
c. Catatan terbaru dan sebelumnya
Data yang terkumpul ini sebagai data dasar untuk interpertasi kondisi klien untuk menentukan langkah berikutnya.

Langkah II: Interpretasi data Dasar
Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap masalah atau diagnose berdasarkan interpertasi yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan. Dirumuskan Diagnosa yang spesifik. Masalah psikososial berkaitan dengan hal-hal yang sedang dialami oleh wanita tersebut.
Contoh:
Diagnosa : G2p1A0, hamil 37 minggu. Janin tunggal, hidup, presentasi kepala, inpartu, kala I.
v Masalah : Wanita tersebut tidak menginginkan kehamilan ini, atau
v Wanita tersebut takut menghadapi proses persalinan
Kebutuhan: Konseling, atau rujukan konseling
Perasaan takut dan tidak menginginkan kehamilan tidak termasuk dalam “nomenklatur standar diagnose kebidanan”, tetapi perlu pengkajian lebih lanjut dan memerlukan penanganan khusus dan perencanaan yang terarah sehingga wanita ini dapat ditolong dan mendapatkan pelayanan yang memang ia buuhkan. Sehingga masalahnya tidak berlarut-larut.
Diagnosa Kebidanan
Diagnosa kebidanan adalah diagnose yang ditegakkan Bidan dalam lingkup praktek kebidanan dan memenuhi “standar nomenklatur” (tata nama) Diagnosa Kebidanan.

Langkah III : Mengidentifikasi Diagnosa atau Masalah Poensial
Pada langkah ini Bidan Mengidentifikasi Masalah atau Diagnosa potensial berdasarkan Diagnosa / masalah yang sudah teridentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi, bilamungkin dilakukan pencegahan. Bidan diharapkan waspada dan bersiap-siap mencegah Diagnosa / masalah potensial ini agar tidak terjadi , kalau dimungkinkan dan bersiap-siap mnghadapinya bila Diagnosa / masalah potensial ini benar-benar terjadi. Langkah ini penting sekali dalam melakukan asuhan yang aman.

Contoh:
Seorang wanitamasuk kamar bersalin dengan pemuaian uterus yang berlebihan. Bidan harus mempertimbangkan kemungkinan penyebab pemuaian uterus yang berlebihan ini, misalnya mungkin hidramion, macrosomi, kehamilan ganda, ibu diabetes, dll.
Rencana Asuhan pada kala I :
1. Mengevaluasi kesejahteraan ibu, termasuk diantaranya :
a. Mengukur tekanan darah , Suhu ,Nadi, Pernafasan setiap 2-4 jam apabila ketuban masih uuh, setiap 1-2 jam apabila ketuban sudah pecah.
b. Mengevaluasi kandung kemih minimal setiap 2 jam
c. Apabila diperlukan melakukan pemeriksaan urine terhadap protein, keon
d. Mengevalusi hidrasi, spt tugor kulit
e. Mengevaluasi kondisi umum : Kelelahan dan kehabisan tenaga, perilaku dan respon terhadap persalinan, rasa sakit dan kemampuan koping.
2. Mengevaluasi keadaan janin, termasuk
a. Letak janin, presentasi, gerak dan posisi
b. Adaptasi janin terhadap panggul, apakah ada CPD
c. Mengukur DJJ dan bagaimana polanya, dapat dapat dievaluasi setiap 30 menit pada fase aktif, dan perlu dilakukan pengukuran DJJ pada saat : ketuban pecah, sesudah dilakukan enema (klisma), apabila tiba-tiba ada perubahan kontraksi selama proses persalinan, sesudah pemberian obat dan apabila ada indikasi terjadi komplikasi medic dan obstetric.
3. Mengobservasi kemajuan persalinan, termasuk melakukan observasi : penipisan pembukaan, turunnya bag terendah, pola kontraksi (frekuensi, durasi, dan intensitas), perubahan perilaku ibu, tanda dan gejala dari masa transisi dan mulainya kalaII, serta posisi dari puctum maximum.
4. Melaksanakan perawatan fisik ibu : menjaga kebersihan dan kenyamanan, perawatan mulut
5. Memberikan dukungan pada ibu dan keluarga
a. Bantulah ibu dalam persalinan jika ia tampak gelisah, ketakutan dan kesakitan
1) Beri dukungan dan yakinkan dirinya
2) Berikan informasi mengenai proses dan kemajuan persalinan
3) Dengarkan keluhannya dan cobalah lebih sensiif terhadap perasaannya
b. Jika ibu tampak kesakitan, dukungan / asuhan yang dapat diberikan :
1) Lakukan perubahan posisi sesuai dengan yang diinginkannya
2) Sarankan ibu untuk berjalan
3) Ajaklah orang yang menemaninya (suami atau ibunya) untuk memijat / mengosok punggung atau memmbasuh muka diantara kontraksi
4) Ajarkan kepadanya teknik bernafas, ibu diminta untuk menarik nafas panjang, menahan nafasnya sebentar kemudian dilepaskan dengan cara meniup udara keluar sewaktu erasa kontraksi.

PERSIAPAN ALAT / BIDAN KIT

A.Persiapan persalinan bagi bidan
Jika tanda-tanda persalinan aktif mulai, maka tetaplah mendapingi ibu.
1. Persiapan Persalinan di Rumah
Beberapa hal yang perlu dilakukan dalam fase persiapan yaitu :
a. Alat-alat tersedia dan siap untuk dapat dipakai :
1) Perlengkapan yang diperlukan oleh ibu guna persalinan di rumah
2) Perlengkapan yang diperlukan oleh bayi segera sesudah lahir
3) Tempat tidur untuk bersalin
4) Alat-alat dari bidan kit.
b. Persiapan ibu untuk bersalin
Pemeriksaan dan kegiatan terhadap ibu yang dilakukan mencakup :
Observasi keadaan umum, suhu dan nadi

Inspeksi, palpasi dan auskultasi abdomen

Pengukuran kecepatan denyut jantung janin

Klisma yang dilakukan dengan air sabun

Membersihkan daerah kemaluan ibu

Memandikan ibu bila masih ada waktu.

c. Persiapan bidan
Memakai tutup pakaian plastic

Mencuci tangan, bila ibu mulai mengerang pada akhir kala I.

d. Persiapan keluarga
Bantuan keluarga dimintakan mencakup :
Menyiapkan ruangan untuk ibu bersalin beserta parabotnya

Mengupayakan ruangan besih, tidak gelap dan ada aliran udara (vetilasi)

Mendorong semangat ibu yang menghadapi persalinan dan menciptakan ketenangan

Membantu bidan bila diminta

Menyiapkan segala sesuatu bila pasien perlu dirujuk seperti menyiapkan kendaraan, dan menyediakan biaya.

Daftar isi tas bidan (Bidan Kit)
1. Kotak alumanium 1 buah
2. Tutup pakaian plastik 1 buah
3. Kantong plastik (10″ x 14″) 1 buah
4. Alas plastik (91 x 182 cm) 1 buah
5. Sikat tangan, berbulu nilon, ukuran sedang 1 buah
6. Tempat sabun 1 buah
7. Sabun 1 buah
8. Handuk (30 x 50 cm) 1 buah
9. Gunting bedah, tumpul 5 ½″ 1 buah
10. Korentang, untuk mensteril, 7 ¾ 1 buah
11. Pasu bengkok. 10″ 1 buah
12. Botol tetes 1 buah
13. Botol leher sempit 1 buah
14. Botol leher lebar 1 buah
15. Kapas yang mengisap 1 gulung
16. Kain kasa 3″ x 3″ 20 amplop
17. Mangkok dalam 5 s 2 buah
18. Irigator 1 ½ gt 1 buah
19. Penjepit pipa, pakai sekrup 1 buah
20. Penghubung plastik lurus 2 buah
21. Pipa karet untuk irigator 4 ft, (1 1/3 m) 1 buah
22. Pipa karet untuk dubur 22 ft 1 buah
23. Jepitan (klem) lurus, pemberhenti perdarahan 5,½ ″ (14 cm) 1 buah
24. Pita ukuran 60″ (150 cm) 1 buah
25. Timbangan bayi kecil 15 lbs 7 kg 1 buah
26. Stetoskop untuk kedua telinga, ford. 1 buah
27. Termometer dubur, celcius 1 buah
28. Peralatan untuk pemeriksaan air seni terdiri dari : 2
buah tabung pemeriksa, 1 botol dengan tutup bakelit,
leher sempit 1 set
29. Termometer mulut, celcius 1 set
30. Lampu alkohol 2 oz 1 set
31. Sterilisator 8 ¾ x 3 ¼ x 1 5/8 (22 x 8 x 4 cm) 1 set
32. Peniti 1 kartu isi 12 biji 1 kartu
33. Semprit suntikan luar 2 cc 1 buah
34. Jarum suntik 22 G 1 doos
35. Kotak dari metal 1 buah
36. Ergot dalam ampul (dus berisi 6 sampul) 1 doos
37. Tablet Ergotrate 10 tablet
38. Kateter Nelaton / karet 16″ 1 buah
39. Kateter uretha, karet lemas 12 Fr 2 buah
40. Cuka (dapat dibeli setempat) 1 botol

Rabu, 16 November 2011

PERSIAPAN IBU DAN KELUARGA

1. kapan bayi akan lahir

Bila anda tidak tahu atau tidak bisa memperkirakan (karena anda bukan bidan atau dokter  ), maka tanyakanlah kepada bidan atau dokter mengenai tanggal perkiraan persalinan. Lebih baik lagi hal ini justru ditanyakan pada saat awal-awal kehamilan.
Sebaiknya sang suami atau keluarga mendampingi ibu hamil saat diperiksa. Agar informasi yang disampaikan dokter dapat lebih jelas untuk diterima.

2. Siapkan tabungan untuk biaya persalinan

Sudah pasti saat melahirkan tentu akan membutuhkan biaya, sekalipun jika anda menggunakan jaminan kesehatan bagi warga miskin. Minimal untuk transportasi dan saat menunggu di rumah sakit atau tempat bersalin.

3. Menyiapkan kendaraan

suami, keluarga dan masyarakat sebaiknya menyiapkan kendaraan jika sewaktu-waktu diperlukan. Mulailah dengan menyusun prioritas kendaraan yang bisa dipakai. Jadi ketika dibutuhkan, kendaraan sudah bisa / siap untuk dipakai.

4. rencana tempat melahirkan

Ketika anda atau istri anda hamil, anda harus sudah merencanakan kira-kira dimana tempat melahirkan. Apakah di rumah sakit bersalin, rumah sakit umum, puskesmas atau tempat praktek bidan. Anda sudah harus mulai merencanakan, tentunya dengan melihat kemampuan keuangan, perkiraan jarak dan waktu tempuh, dan lain sebagainya.
Yang jelas anda harus merencanakan melahirkan ditolong bidan atau dokter di fasilitas pelayanan kesehatan

5. Siapkan Pendonor Darah

Kita tentunya tideak mengharapkan sesuatu yang buruk terjadi, tetapi lebih baik kita bersiap-siap jika ternyata sang calon ibu mengalami kekurangan darah saat melahirkan. Oleh karena itu siapkan pula orang yang bersedia menjai donor darah jika sewaktu-waktu diperlukan.

PERSIAPAN RUMAH DAN LINGKUNGAN

Tempat Melahirkan
Tempat melahirkan hendaknya disesuaikan dengan jarak tempuh dari rumah untuk memperkirakan waktu sampai ke rumah sakit.
Perhatikan kepadatan lalu lintas pada jam-jam tertentu sehingga anda dapat mempersiapkan jalur alternatif untuk sampai ke rumah sakit.
Prosedur masuk, fasilitas yang ada, biaya persalinan.
Lokasi kamar bersalin, agar dalam keadaan darurat mempercepat sampai ke tempat tujuan
Tempat plasenta (ari-ari) harus sudah direncanakan di mana plasenta akan diurus, apakah di rumah atau di tempat bersalin. Biasanya sudah disiapkan di tempat bersalin.
Kebersihan Diri dan Aktivitas Yang Dapat Dilakukan Menjelang Persalinan
Sangat disarankan untuk menjaga kebersihan diri menjelang persalinan, manfaatnya antara lain :
a. Dengan mandi dan membersihkan badan, ibu akan mengurangi kemungkinan adanya kuman yang masuk selama persalinan. Hal ini mengyrangi terjadinya infeksi sesudah melahirkan.
b. Ibu akan merasa nyaman selama menjalani proses persalinan.
Saat ini, ibu yang akan melahirkan, tidak di-huknah untuk mengeluarkan tinja.
Bulu kemaluan tidak dicukur seluruhnya, hanya bagian yang dekat anus yang akan dibersihkan, karena hal tersebut akan mempermudah penjahitan jika ibu ternyata diepisiotomi.
Selama menunggu persalinan tiba, ibu diperbolehkan untuk berjalan-jalan di sekitar kamar bersalin.
Ibu boleh minum dan makan makanan ringan selama menunggu persalinan, disarankan untuk tidak mengkonsumsi makanan yang berbau menyengat seperti petai atau jengkol.

Hindari kepanikan dan ketakutan
Siapkan diri ibu, ingat bahwa setelah semua ini ibu akan mendapatkan buah hati yang didambakan.
Simpan tenaga anda untuk melahirkan, tenaga anda akan terkuras jika berteriak-teriak dan bersikap gelisah.
Dengan bersikap tenang, ibu dapat melalui saat persalinan dengan baik dan lebih siap.
Dukungan dari orang-orang terdekat, perhatian dan kasih sayang tentu akan membantu memberikan semangat untuk ibu yang akan melahirkan.

Persiapan kebutuhan untuk persalinan
Perkirakan jarak antara rumah dan rumah sakit serta lalu lintas yang harus dilalui jika akan bersalin.
Perkirakan kapan waktu persalinan untuk mengatur jadwal bepergian jauh.
Persiapan peralatan yang harus dibawa Untuk Ibu selama persalinan :
a. Alas tahan air (water proof) untuk di mobil selama perjalanan ke rumah sakit.
b. Minyak untuk memijit, untuk mengurangi rasa sakit.
c. Alat-alat mandi seperti sabun, tutup kepala, handuk, dll.
d. Lip balm, sikat gigi dan odol, sisir, ikat rambut.
e. Baju ganti (gunakan baju yang nyaman dan menyerap keringat)
f. Radiotape, CD atau musik yang menenangkan.
g. Bantal dari rumah.

Untuk Ayah :
a. Jam tangan
b. Kartu atau kunjungan pemeriksaan kehamilan, KTP (suami-istri, beserta foto kopinya)
c. Alat mandi : sikat gigi, odol, sisir, dll.
d. Makanan kecil.
e. Baju ganti atau sweater.
f. Kertas, pensil, buku, majalah untuk membaca.
g. No. telp saudara atau teman.

Untuk Ibu, setelah melahirkan :
a. Baju atau gaun yang dapat dibuka dari depan (berkancing di depan) agar dapat menyusui.
b. Kosmetik
c. Bra yang sesuai
d. Makanan ringan yang disukai
e. Baju untuk pulang, perlu diingat badan ibu akan terlihat seperti hamil 5 - 6 bulan, jadi siapkan baju yang sesuai.

Untuk Bayi :
a. Kain flannel beberapa buah (3 - 4 buah)
b. Pakaian bayi, 2 pasang (siapkan 2 ukuran)
c. Popok, dapat menggunakan popok kain atau popok sekali pakai.
d. Sarung tangan, sarung kaki, topi (penutup kepala)
e. Bedak, minyak angin.
f. Selimut untuk membungkus bayi selama di perjalanan pulang.

PERSIAPAN BIDAN DALAM PERSALINAN

PERSIAPAN PERSALINAN

Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadi dilatasi serviks,lahirnya bayi dan plasenta dari rahim ibu. Kala I persalinan dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus dan pembukaan serviks hingga mencapai pembukaan lengkap. Kebutuhan seorang wanita dalam proses persalinan adalah pemenuhan kebutuhan fisik, kehadiran seorang pendamping secara terus-menerus, keringanan dari rasa sakit, penerimaan atas sikap dan perilakunya, pemberian informasi tentang kemajuan proses persalinan dan hasil persalinannya. Bidan diharapkan dapat memberikan asuhan persalinan kala I sehingga ibu merasa nyaman dan proses persalinan berjalan dengan lancar.

Dalam persalinan terdapat 4 kala persalinan.
1. kala 1 persalinan
dimulainya proses persalinan yang ditandai dengan adanya kontraksi yang teratur, adekuat dan menyebabkan perubahan pada serviks hingga mencapai pembukaan lengkap.
fase kala 1 persalinan
1. fase laten
• dimulai dari awal kontraksi hingga pembukaan mendekati 4 cm
• kontraksi mulai teratur tetapi lamanya masih diantara 20-30 detik
• tidak terlalu mules
2. fase aktif
• kontraksi di atas 3 kali dalam 10 menit
• lama kontraksi 40 detik atau lebih dan mules
• pembukaan dari 4 cm sampai lengkap(10cm)
• terdapat penurunan bagian terbawah janin


Untuk itu diperlukan persiapan persiapan dalam menghadapi persalinan.
a. Persiapan Bidan
b. Persiapan Rumah dan lingkungan
c. Persiapan Alat
d. Persiapan ibu dan keluarga

A.Persiapan persalinan bagi bidan
Jika tanda-tanda persalinan aktif mulai, maka tetaplah mendapingi ibu.
1. Persiapan Persalinan di Rumah
Beberapa hal yang perlu dilakukan dalam fase persiapan yaitu :
a. Alat-alat tersedia dan siap untuk dapat dipakai :
1) Perlengkapan yang diperlukan oleh ibu guna persalinan di rumah
2) Perlengkapan yang diperlukan oleh bayi segera sesudah lahir
3) Tempat tidur untuk bersalin
4) Alat-alat dari bidan kit.
b. Persiapan ibu untuk bersalin
Pemeriksaan dan kegiatan terhadap ibu yang dilakukan mencakup :
• Observasi keadaan umum, suhu dan nadi
• Inspeksi, palpasi dan auskultasi abdomen
• Pengukuran kecepatan denyut jantung janin
• Klisma yang dilakukan dengan air sabun
• Membersihkan daerah kemaluan ibu
• Memandikan ibu bila masih ada waktu.
c. Persiapan bidan
• Memakai tutup pakaian plastic
• Mencuci tangan, bila ibu mulai mengerang pada akhir kala I.
d. Persiapan keluarga
Bantuan keluarga dimintakan mencakup :
• Menyiapkan ruangan untuk ibu bersalin beserta parabotnya
• Mengupayakan ruangan besih, tidak gelap dan ada aliran udara (vetilasi)
• Mendorong semangat ibu yang menghadapi persalinan dan menciptakan ketenangan
• Membantu bidan bila diminta
• Menyiapkan segala sesuatu bila pasien perlu dirujuk seperti menyiapkan kendaraan, dan menyediakan biaya.
Daftar isi tas bidan (Bidan Kit)
1. Kotak alumanium 1 buah
2. Tutup pakaian plastik 1 buah
3. Kantong plastik (10″ x 14″) 1 buah
4. Alas plastik (91 x 182 cm) 1 buah
5. Sikat tangan, berbulu nilon, ukuran sedang 1 buah
6. Tempat sabun 1 buah
7. Sabun 1 buah
8. Handuk (30 x 50 cm) 1 buah
9. Gunting bedah, tumpul 5 ½″ 1 buah
10. Korentang, untuk mensteril, 7 ¾ 1 buah
11. Pasu bengkok. 10″ 1 buah
12. Botol tetes 1 buah
13. Botol leher sempit 1 buah
14. Botol leher lebar 1 buah
15. Kapas yang mengisap 1 gulung
16. Kain kasa 3″ x 3″ 20 amplop
17. Mangkok dalam 5 s 2 buah
18. Irigator 1 ½ gt 1 buah
19. Penjepit pipa, pakai sekrup 1 buah
20. Penghubung plastik lurus 2 buah
21. Pipa karet untuk irigator 4 ft, (1 1/3 m) 1 buah
22. Pipa karet untuk dubur 22 ft 1 buah
23. Jepitan (klem) lurus, pemberhenti perdarahan 5,½ ″ (14 cm) 1 buah
24. Pita ukuran 60″ (150 cm) 1 buah
25. Timbangan bayi kecil 15 lbs 7 kg 1 buah
26. Stetoskop untuk kedua telinga, ford. 1 buah
27. Termometer dubur, celcius 1 buah
28. Peralatan untuk pemeriksaan air seni terdiri dari : 2
buah tabung pemeriksa, 1 botol dengan tutup bakelit,
leher sempit 1 set
29. Termometer mulut, celcius 1 set
30. Lampu alkohol 2 oz 1 set
31. Sterilisator 8 ¾ x 3 ¼ x 1 5/8 (22 x 8 x 4 cm) 1 set
32. Peniti 1 kartu isi 12 biji 1 kartu
33. Semprit suntikan luar 2 cc 1 buah
34. Jarum suntik 22 G 1 doos
35. Kotak dari metal 1 buah
36. Ergot dalam ampul (dus berisi 6 sampul) 1 doos
37. Tablet Ergotrate 10 tablet
38. Kateter Nelaton / karet 16″ 1 buah
39. Kateter uretha, karet lemas 12 Fr 2 buah
40. Cuka (dapat dibeli setempat) 1 botol

Setelah sampai di rumah pasien bidan memberi salam kepada ibu dan keluarganya.
Langkah pertama yang dilakukan oleh bidan ialah mengidentifikasi dan menganalisa masalah ibu yang melahirkan. Kepada ibu ditanyakan tentang gejala berkaitan dengan persalinan :
- Bagaimana perasaan ibu ?
- Kapan rasa nyeri (his) mulai frekuensinya berapa kali dirasakan ?
- Adakah keluar darah dari vagina ?
- (Bila ketuban sudah pecah). Kapan hal ini terjadi
- Bagaimana keadaan kesehatan umum ibu ?
- Apakan ibu mengalami kesukaran persalinan yang lalu ?

Kemudian dilakukan pemeriksaan :
- Tanda vital (suhu, nadi, tensi, respirasi)
- Abdomen : inspeksi, palpasi

.
Analisa dilakukan untuk menentukan keadaan ibu, kala dan jalannya persalinan. Hasil penentuan tersebut merupakan diagnose kemudian ditentukan rencana dan tindakan.
Pengamatan seterusnya dilakukan selama 30 menit untuk menentukan kala dan kecepatan perkembangan persalinan. Bidan dapat meninggalkan ibu dengan pesan kepada keluarganya untuk memberitahukan jika persalinan mulai aktif, bila menunjukkan keadaan-keadaan seperti :
• Ibu baik, tampak dalam kondisi baik
• Ibu baru pertama kali akan melahirkan dan masih dalam permulaan kala I
• Jarak atau pengangkutan tidak merupakan hambatan bagi bidan untuk segera dating kembali.

STANDAR PELAYANAN KEBIDANAN

STANDAR PELAYANAN KEBIDANAN

STANDAR I  : Falsafah dan Tujuan

Pelayanan kebidanan dilaksanakan sesuai dengan filosofi bidan

Definisi Operasional

1.      Dalam menjalankan perannya bidan memiliki keyakinan yang dijadikan panduan dalam memberikan asuhan

2.      Tujuan utama asuhan kebidanan untuk menyelamatkan ibu dan bayi (mengurangi kesakitan dan kematian). Asuhan kebidanan berfokus pada promosi persalinan normal, pencegahan penyakit, pencegahan cacat pada ibu dan bayi, promosi kesehatan yang bersifat holistik, diberikan dengan cara yang kreatif, fleksibel, suportif, peduli, bimbingan, monitor dan pendidikan berpusat pada perempuan.

STANDAR II : Administrasi dan pengelolaan

a.       Ada pedoman pengelolaan pelayanan yang mencerminkan mekanisme kerja di unit pelayanan tersebut yang disahkan oleh pimpinan

b.      Ada standar pelayanan yang dibuat mengacu pada pedoman standar alat, standar ruangan, standar ketenagaan yang telah tindakan disahkan oleh pimpinan.

c.       Ada standar prosedur tetap untuk setiap jenis kegiatan/kebidanan yang disahkan oleh pimpinan

d.      Ada rencana / program kerja disetiap insttusi pengelolaan yang mengacu ke institusi induk.

e.       Ada bukti tertulis terselenggaranya pertemuan berkala secara teratur, dilengkapi dengan daftar hadir dan notulen rapat.

f.       Ada naskah kerjasama, program praktik dari institusi yang menggunakan lahan praktik, program pengajaran dan penilaian klinik.

g.      Ada bukti administrasi

STANDAR III : Staf dan pimpinan

1.      Tersedia SDM sesuai dengan kebutuhan baik kualifikasi maupun jumlah

2.      Mempunyai jdwal pengaturan kerja harian

3.      ada jadwal dinas sesuai dengan tanggung jawab dan uraian kerja

4.      ada jdwal bidan pengganti dengan peran fungsi yang jelas

5.      Ada data personil yang bertugas di ruangan tersebut

STANDAR IV : Fasilitas da peralatan

1.      Tersedia sarana dan peralatan untuk mencapai tujuan pelayanan kebidanan sesuai standar

2.      Tersedianya peralatan yang sesuai dalam jumlah dan kualitas

3.      Ada sertifikasi untuk penggunaan alat-alat tertentu

4.      Ada prosedur permintaan dan penghapusan alat.

STANDAR V : Kebijakan dan prosedur

1.      Ada kebijakan tertulis tentang prosedur pelayanan dan standar pelayanan yang disahkan oleh pimpinan

2.      Ada prosedur rekruitmen tenaga yang jelas

3.      Ada regulasi internal sesuai dengan peraturan yang berlaku untuk mengatur hak dan kewajiban

4.      Ada kebijakan dan prosedur pembinaan personal

STANDAR VI : Pengembangan staf dan program pendidikan

1.         Ada program pembinaan staf dan program pendidikan secara berkesinambungan

2.         Ada program orientasi dan pelatihan bagi tenaga bidan/personil baru dan lama agar dapt beradaptasi dengan pekerjaan

3.         Ada data hasil identifikasi kebutuhan pelatihan dan evaluasi hasil pelatihan

STANDAR VII : Standar asuhan

1.      Ada standar manajemen asuhan kebidanan (SMAK) sebagai pedoman dalam memberikan pelayanan kebidanan

2.      Ada format manajemen kebidanan yang terdapat pada catatan medik

3.      Ada pengkajian asuhan kebidanan bagi setiap klien

4.      Ada diagnosa kebidanan

5.      Ada rencana asuhan kebidanan

6.      Ada dokumen tertulis tentang tindakan kebidanan

7.      Ada catatan perkembangan klien dalam asuhan kebidanan

8.      Ada evaluasi dalam memberikan asuhan kebidanan

9.      Ada dokumentasi untuk kegiatan manajemen kebidanan

STANDAR VIII : Evaluasi dan pengendalian mutu

1.      Ada program atau rencana tertulis peningkatan mutu pelayanan kebidanan

2.      Ada program atau rencana tertulis untuk melakukan penilaian terhadap standar asuhan kebidanan

3.      Ada bukti tertulis dari risalah rapat sebagai hasil dari kegiatan pengendalian mutu asuhan dan pelayanan kebidanan

4.      Ada bukti tertulis tentang pelaksanaan evaluasi pelayanan dan rencana tindak lanjut

5.      Ada laporan hasil evaluasi yang dipublikasikan secara tertulis kepada semua staf pelayanan kebidanan